Rabu, 26 Februari 2014

HITAM


Secarik kertas putih bersemayam dalam kegelapan…….
Memberi setitik harapan dalam segumpal keraguan….
Apakah in hanya sekedar angan-angan…..
Mencoba kembali menatap taman….
Menghirup wangi dari tangkai2 keindahan…..
Yang memancarkan ketenangan dalm setiap kedipan…..
Membuat kehidupan bagi mengalir ditengah samudera kasih yg tak bertepi….
Ku satukan kau dalam indahnya lantunan dzikir kehidupanku…..
Membawamu menjelajah ditengah samudera kasih….
Dengan sampan tak berdayung…..
Izinkan kubimbing kau dlm keabadian yg tak bersyarat…..

"Hitam"

Kamis, 20 Februari 2014

ELONG ASSIWOLOMPOLONGENG

PANGAJA


"Mau paria nataneng makkalu ri cempae gollai buana"
(walau paria yang di tanam melilit di pohon asam gula jua buahnya)

"Mau paria naupu, nanansu rio rennu sitaro sengereng"
(walau paria yang dipetik, dimasak dengan rasa gembira, madu yang di rasai)

"siduppai nacabbiru, iami napoada, sitaro singereng"
(berpapasan dia tersenyum yang diucapkan hanyalah saling mengenang)

"sisengek ri mula wenni, sibali sengektopa ri giling tinrona"
(saling mengenang di permulaan malam, saling mengenang pula di balik tidurnya)

"Giling tinro lalo wenni, leleang denniari ri duppa atinra"
(balik tidur di tengah malam sepanjang dinihari, dipertemukan kalbunya)

"duppa ati merrektona, makkanre samparaja seppipi nallarak"
(pertemuan kalbu mengencang pula, mengenang bagaikan jangkar lepas setelah patah)

"Mallaraksi ripijeksi, gamberek to Juppandang nabole issena
(setelah patah direkat lagi, gembira orang Ujungpandang supaya berhasil guna-gunanya)

"Iami isseng natena paccenne gasingenngi, padanna malolo"
(Guna-guna yang dicari-cari yang memutar gasingku sesamanya remaja)

"Mellek palek mennennungeng sirampe golla batu, sirampe kaluku"
(Bahagia yang berkepanjangan saling mengenang bak gula batu, saling mengenang buah kelapa)

"Rippappadaire kaluku, penek iro monro napenek mamminnyak"
(diumpakan buah kelapa. semakin tua semakin berminyak)

"minyak aregga napake penek malalempenni napenek mabello"
(minyak apa gerangan yang dipakai makin larut malam, semakin bersoleh)

"duppa mata mabelloe, sengereng nawa-nawa, mallanyu-lanyue"
(tumpuan mata yang bersolek, kenangan ingatan yang merayu-rayu)

"Lanyu-lanyui maonro unganna sengerennge, aja namalala"
(bujuk rayulah supaya menetap si bunga kenangan agar tak lepas)

"malalasi rierreksi, jalampa oli tedong teppaja massappa"
(kalau lepas diikat lagi dengan tali kulit kerbau supaya tetap mencari)

"Ia teppaja nasappa, pagiling tomabboko patunruk totea"
(yang selalu di cari membalikkan yang membelakang, menundukkan yang tak mau)

"tea palek rimulanna ridadik golla batu namammula kedo"
(mulanya memang tak mau, dilumuri gula batu mulai bergerak)

"Kedoi nakedo nabi, aggati malaika suro riesseri"
(cara bergeraknya bagaikan nabi, bagaikan malaikat, utusan yang di andalkan)